Rabu, September 28, 2011

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL FORUM STUDI ILMIAH MAHASISWA 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ”PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN BANGSA”


Kesehatan adalah hak semua orang. Dan sudah menjadi kewajiban semua orang pulalah untuk menjaga kesehatan baik pribadi maupun lingkungannya. Kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh diri pribadi, tapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Karena itulah, kesehatan hanya bisa diperoleh dengan menjaga kesehatan masyarakat.
                Seiring dengan peningkatan kebutuhan manusia, maka terjadi pula peningkatan eksplorasi sumber daya alam. Sumber daya alam ini digunakan untuk banyak kepentingan, salah satunya adalah kesehatan. Bagaimana cara memanfaatkan sumber daya alam secara tepat untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan bangsa?
                Kami dari FSIM FK UNLAM mengundang teman-teman dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk bersama-sama memikirkan jalan yang tepat dalam pemanfaatan sumber daya alam.  Kita semua memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa ini. Kami mengajak teman-teman untuk menuangkan tanggung jawab tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah dengan tema ”Pemanfaatan Sumber Daya Alam Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Bangsa.

Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional ini terdiri dari 2 kategori lomba, yaitu :
a.    Karya tulis ilmiah bahasa Indonesia untuk SMA/sederajat
b.    Karya tulis ilmiah bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi

SYARAT PESERTA LOMBA
1.        Peserta terdaftar sebagai mahasiswa (D3/S1) ataupun pelajar SMA/sederajat yang aktif di Perguruan Tinggi ataupun Sekolah Menengah atas/sederajat, Indonesia.
2.        Peserta dapat berupa perseorangan atau tim yang terdiri dari maksimal 3 orang.
3.        Untuk peserta yang berupa tim dari kategori mahasiswa, anggota kelompok dapat berasal dari program studi yang berbeda dalam perguruan tinggi yang sama.
4.        Setiap peserta maksimal mengirimkan satu karya tulis terbaiknya.
5.        Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran serta mengirimkan uang pendaftaran sebesar:
*  Rp. 75.000,- /tim/individu untuk kategori pelajar SMA/sederajat
* Rp. 100.000,- /tim/individu untuk kategori mahasiswa
Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer melalui rekening Bank BNI a.n Erika Norfitriah dengan nomor rekening 0212709981. Konfirmasi pembayaran ke nomor 085654070807
6.    Karya Tulis Ilmiah bukan merupakan hasil penelitian/skripsi, dan belum pernah menjadi finalis atau memenangkan kompetisi karya tulis sebelumnya di tempat yang lain.
7.    Karya tulis dikirim dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
o   Hardcopy dikirim rangkap tiga (1 asli, 2 fotokopi)
o   Softcopy dikirim dalam CD dengan format docx/doc (Microsoft word) dan pdf (Adobe acrobat reader) dan disimpan dalam sebuah folder dengan ketentuan penamaan sebagai berikut:
LKTI FSIM FK UNLAM 2011-Nama PT/SMA-Nama Ketua-Judul karya tulis.
8.    Karya tulis dikirim dengan menyertakan dokumen-dokumen dibawah ini:
a.       Formulir pendaftaran
b.      Fotokopi kartu tanda mahasiswa/ kartu tanda pelajar
c.       Surat pernyataan orisinalitas
d.      Foto berwarna terbaru ukuran 3×4 (1 lembar)
e.       Fotokopi bukti pembayaran pendaftaran (rangkap 2)
f.       Surat keterangan aktif kuliah/ sekolah dari PT/SMA peserta
9.    Karya tulis dikirim dengan menggunakan amplop cokelat dengan menyertakan tulisan “LKTI FSIM FK UNLAM 2011” di ujung kanan amplop.

PENGUMUMAN PEMENANG
1.    10 karya terbaik LKTI Nasional FSIM FK Unlam 2011 untuk tiap kategori dan Pengumuman 10 tim yang diundang  untuk mempresentasikan karyanya di Grand Final LKTI Nasional FSIM Fk Unlam 2011 tanggal 9 Oktober 2011 dihadapan dewan juri dan akan disampaikan oleh panitia pada tanggal 10 Oktober 2011  lewat  blog http://www.fsimfkunlam.blogspot.com  
2.    Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah kepada pemenang akan diadakan pada tanggal 23 Oktober 2011 setelah acara seminar oleh FSIM FK UNLAM.
3.    Hadiah bagi para pemenang adalah sebagai berikut
Tingkat SMA/ sederajat
a.     Juara I : tropi dari kementerian lingkungan hidup, Rp 1.000.000,- + piagam penghargaan
b.    Juara II : tropi dari kementerian lingkungan hidup, Rp 800.000,- + piagam penghargaan
c.     Juara III : tropi dari kementrian lingkungan hidup, Rp 600.000,-+ piagam penghargaan
Tingkat Universitas
a.     Juara I : tropi dari kementerian lingkungan hidup , Rp 1.500.000,- + piagam penghargaan
b.    Juara II : tropi dari kementerian lingkungan hidup, Rp 1.250.000,- + piagam penghargaan
c.     Juara III : tropi dari kementrian lingkungan hidup, Rp 1.000.000,- + piagam penghargaan
4.    Finalis LKTI tingkat nasional FSIM FK UNLAM 2011 berhak mengikuti rangkaian acara seminar nasional oleh FSIM FK UNLAM (waktu dan tempat seminar diberitahukan kemudian).

JADWAL KEGIATAN LKTI 2011
1.    Pendaftaran LKTI dibuka mulai 1 Agustus 2011 dan selambat-lambatnya pada 31 Agustus 2011. Peserta mendaftar dengan mengunduh dan mengisi formulir pendaftaran di blog http://www.fsimfkunlam.blogspot.com
2.  Peserta membayar Biaya pendaftaran sebesar Rp 75.000,-/tim (siswa) dan Rp 100.000,-/tim (mahasiswa). Dapat dibayarkan secara langsung atau dapat ditransfer melalui rekening BNI a.n. Erika Norfitriah dengan nomor rekening 0212709981. Konfirmasi pembayaran ke nomor 085654070807
3.    Peserta mengirimkan makalah Karya Tulis dalam bentuk hardcopy rangkap 3 (tiga) & softcopy dalam 1 keping CD serta mengirim back-up softfile karya dalam bentuk file docx/doc dan pdf (cover hingga lampiran dijadikan dalam satu file) dengan format nama file sebagai berikut
Nama ketua tim _ asal universitas_ judul karya
dikirim melalui E-mail ke: fsimfkunlam@gmail.com
Karya Tulis peserta di jilid dengan cover menggunakan kertas Buffalo warna biru
4.    Penyerahan/pengiriman hardcopy Karya Tulis peserta dialamatkan kepada Panitia paling lambat diterima pada tanggal 30 September 2011 ke alamat Panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah FSIM FK UNLAM 2011  menyertakan bukti pembayaran dan print out formulir pendaftaran dan lembar orisinalitas karya di dalam amplop, dikirimkan ke alamat Jl. A. Yani Km 36 Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.


Ketentuan penulisan, formulir pendaftaran dan hal-hal lain dapat diunduh lewat link ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang LKTI ini dapat menghubungi panitia:
Fb : Erna Yulida (085751021771) dan Irzal Rakhmadhani (085751326195). Ketentuan lengkap dapat dilihat di http://www.fsimfkunlam.blogspot.com

Label: ,

diposting oleh Unknown @ Rabu, September 28, 2011   0 Komentar

Kamis, September 15, 2011

SISI LAIN PERENCANAAN


SISI LAIN PERENCANAAN

Selama ini sebuah perencanaan selalu menjadi sorotan utama. Keberadaanya yang selalu diagung-agungkan sebagai langkah awal kesuksesan sebuah pencapaian membuat sebagaian besar orang lupa bahwa perencanaan hanyalah sebuah alat bukan sebuah tujuan. Bahkan dikatakan bahwa “Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”. Perencanaan memang  penting tapi perlu diingat bahwa perencanaan hanya sebuah alat dan bukan tujuan.
Perencanaan sebuah alat digunakan untuk:
1.      Menggambarkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang sehingga dari sekarang bisa dipersiapkan kemampuan dari awal.
2.      Menggambarkan kegiatan secara keseluruhan.
3.      Membuat kegiatan menjadi teratur dan terarah.
4.      Dapat memilih berbagai macam alternative cara pencapaian tujuan.
Perhatikan kata-kata yang digaris bawahi pada kegunaan perencanaan di atas. Menggambarkan, mungkin, dan dapat memilih berbagai alternative adalah sebuah kata yang mengandung arti belum pasti atau belum tentu sama. Hanya menggambarkan sesuai dengan yang diketahui sebuah perencanaan. “yang mungkin terjadi di masa datang” hanya yang mungkin dan belum pasti terjadi. “Dapat memilih berbagai alternative” artinya banyak pilihan selama waktu berjalan nanti untuk menyelesaikan sebuah target. Artinya sebuah perencanaan itu hanyalah sebuah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan bukanlah apa yang akan dicapai tapi cara mencapai tujuan tersebut. cara itu sifatnya jamak sehingga cara yang digunakan untuk mencapai tujuan juga banyak. Sedangkan pada proses perencanaan sebagian anggota seing lupa bahwa perencanaan hanyalah alat sehingga pada tahap pelaksanaan anggota cenderung fokus pada perencanaan dan mengabaikan hal-hal nyata yang terjadi. Hal nyata yang tak terduga pada perencanaan yang mungkin saa itu lebih baik dari pada cara yang telah direncanakan. Berikut kelemahan dari perencanaan:
1.      Perencanaan itu terbatas. Ini terjadi karena kelengkapan data dan informasi yang diperlukan pada penyusunan rencana biasanya kurang akhirnya hal ini dapat menghambat pelaksanaan kegiatan.
2.      Perencanaan memerlukan biaya yang besar.
3.      Prosesnya sering terhambat karena orang lebih menyenangi melihat masa sekarang.
4.      Perencanaan terkadang dilakukan secara berlebihan dan membuat paranoid padahal hal tersebut belum tentu terjadi.
5.      Perencanaan bisa mematikan kreatifitas sebab semua kegiatan harus di sandarkan pada perencanaan.
6.      Jika tidak melaksanakan kegiatan sesuai rencana maka dianggap gagal padahal belum tentu sebab cara mencapai tujuan itu banyak.
Seperti hal lainnya yang memiliki dua sisi yang selalu bersamaan, perencanaan pun demikian. Hanya saja perencanaan tetap menjadi fungsi uatama dari sebuah manajemen. Oleh sebab itu keberadaannya tidak bisa diabaikan pula. Setidaknya dengan perencanaan masa depan bisa diramalkan dan pekerjaan menjadi lebih terarah.usahakan perencanaan tidak sampai menghambat kreativitas dan inisiatif dari anggota ketika pelaksanaan. Perencanaan yang sempurna memiliki indikator sebagai berikut:
1.      Perencanaan memiliki tujuan yang jelas yang dapat diukur.
2.      Uraian kegiatan lengkap baik pokok dan tambahannya.
3.      Memiliki jangka waktu pelaksanaannya.
4.      Menjelaskan secara organisasi siapa yang akan melaksanakannya.
5.      Turut mempertimbangkan faktor penunjang dan penghambat dan cara penyelesaiannya.
6.      Perencanaan yang sempurna hendaknya sesuai dengan sistem yang ada sehingga mudah dalam pelaksanaannya.
7.      Memiliki standart untuk mengukur keberhasilannya.
8.      Perencanaan yang sempurna adalah perencanaan yang fleksible sesuai dengan kondisi dan situasi saat pelaksanaan berlangsung.
Point delapan penting agar sewaktu pelaksanaan perencanaan yang dibuat “di masa lampau” bisa sesuai dengan “masa sekarang”. Perencanaan dibuat bukan untuk menjadi penghambat pelaksanaan tetapi untuk mempermudah pelaksanaan.

Daftara pustaka: Wijono, Djoko. Manajemen puskesmas kebijakan dan strategi. Surabaya: Penerbit CV Duta Prima Airlangga. 2008.

diposting oleh Unknown @ Kamis, September 15, 2011   0 Komentar

Rabu, September 14, 2011

MEREKA BUKAN DEWA KESEHATAN


MEREKA BUKAN DEWA KESEHATAN

Para tenaga kesehatan di lapangan bukanlah seorang dewa kesehatan. Mereka mungkin saja seorang penemu, pemegang, dan pengolah data. Namun, mereka bukanlah satu-satunya pengambil keputusan akhir untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang dalam pengambilan keputusan hanya data mereka yang di utak  atik sedangkan mereka sama sekali tidak dilibatkan.
Mereka sering juga berada pada dua sisi kepentingan. Kepentingan untuk menyajikan data apa adanya dan kepentingan untuk memoles data sedikit lebih menarik untuk dilaporkan. Tidak ada masalah sebenarya pada dua kepentingan di atas hanya saja mereka tetap tidak bisa berjuang sendiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
Mengutip kalimat dalam bukunya Elizabet Pisani “Kearifan Pelacur”,  mereka yang mengumpulkan data kesehatan masyarakat bukanlah orang yang dapat bertindak sesuatu berdasarkan data tersebut. Ada jarak antara pemilik informasi dengan pembuat keputusan. Jarak ini seharusnya tidak terlalu jauh. Harus dan pengertian dan pemahaman yang baik antara mereka berdua sehingga keputusan yang dibuat benar-benar mampu menyelesaikan masalah kesehatan yang ditemukan tenaga kesehatan.
Katakanlah seorang tenaga kesehatan yang sangat berjiwa sosial berusaha melakukan penyelesaian masalah sendiri pada masyarakatnya. Sampai manakah ia mampu mempengaruhi masyarakat untuk berperilaku sehat ketika berada pada keadan yang kekurangan dana, kekurangan fasilitas dan prasarana, masyarakat yang tidak mau mendukung, kebijkan pemerintah yang tidak mendukung pula? Mungkin saja pada waktu yang lama akan berhasil dilakukannya. Namun, bukankah dengan bantuan kebijakan pembuat keputusan, keberhasilan yang didapatkan akan lebih cepat tercapai.
Lebih bijak ketika masalah terjadi tidak memandang tenaga kesehatan sebagai biangnya. Melihatlah lebih luas. Dimana batasan seorang tenaga kesehatan dan dimana kewenangan pembuat keputusan dalam menyelesaikan masalah kesehatan ini.


Label:

diposting oleh Unknown @ Rabu, September 14, 2011   0 Komentar

PENTINGNYA MEMILAH SAMPAH DAN DATA


PENTINGNYA MEMILAH "SAMPAH" DAN DATA

Data adalah kumpulan hasil-hasil yang didapat pada sebuah penelitian atau hasil dilapangan. Mengingat sebuah data adalah jamak maka data yang baik dipengaruhi oleh kumpulan hasil tadi. Ketika hasil-hasil penelitian tadi salah atau keliru maka data yang dihasilkan pun keliru. Akhirnya, informasi sebagai data yang telah diolah yang di pusblikasikan pun keliru.
Pentingnya sebuah informasi seperti bahan dasar pembuatan obat. Obat dibuat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Kebijakan atau keputusan dibuat untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Ketika bahan dasar obat diare dibuat untuk obat malaria, apakah akan jadi obat anti malaria? Jawabannya ya. Bisa saja jadi sebuah obat anti malaria. Namun, apakah obat anti malaria berbahan dasar obat untuk diare ini akan berhasil menyembuhkan penderita malaria? Jawabannya tidak!
Begitu juga dengan sebuah kebijakan. Informasi seperti bahan dasar obat dan obat sebagai hasil akhir adalah kebijakan untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. Kesalahan dalam peramuan obat tidak saja membuat obat tidak paten untuk dikonsumsi tetapi juga membuatnya berbahaya dikonsumsi. Kesalahan dan keliru ketika merumuskan kebijakan akan berdampak pada kebijakan itu sendiri. Kebijakan yang keliru tidak saja membuat masalah di masyarakat tidak terselesaikan tetapi bisa menimbulkan masalah baru yang memperparah keadaan sebelumnya.
Mengingat pentingnya penelitian epidemiologi dan data yang dihasilkannya untuk menerangkan tentang besarnya masalah di masyarakat, mengidentifikasi berbagai faktor penyebabnya, hingga menyiapkan informasi yang esensial untuk keperluan pembuatan kebijakan maka pelaksanaannya harus dilakukan dengan objektif dan teliti. Dalam hal ini penelitian epidemiologi tidak saja untuk masalah kesehatan tetapi juga penelitian epidemiologi terapan. Seperti epidemiologi kependudukan, epidemiologi klinis, epidemiologi genetik, epidemilogi perilaku dan lainnya.
Untuk mendapatkan informasi yang tepat maka diperlukan pencari informasi yang tepat, bertanya pada narasmber yang tepat, memberikan pertanyaan yang tepat, dan mencatat jawaban yang tepat. Mendapatan ketepatan yang sejati memang tidak semudah teori apalagi ketika penelitian melibatkan populasi manusia dan lingkungannya yang dinamis. Hanya saja ketepatan ini bisa diperkuat dengan ketelitian dan pengulangan.
Semua komponen di atas saling mempengaruhi satu sama lain terhadap sebuah data yang baik dan benar. Misalkan pertanyaan sudah tepat untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian diare anak, tetapi pertanyaan ini diberikan kepada ibu yang tidak lagi memiliki anak balita, maka kemungkinan hasilnya bias.
Bisa juga penanya sudah tepat, pertanyaan sudah tepat, dan narasumber pun sudah tepat, tetapi penanya tidak mencatat dengan tepat. Bagaimana hasilnya? Kurang atau bahkan tidak akan baik dan benar. Perlu diingat bahwa kesalahan yang jamak terjadi adalah ketika pencataan termasuk keliru memberikan kode hingga kesalahan dalam memasukkan kode ke perangkat statistik. Bayangkan ketika seorang pengambil darah dua orang sekaligus dan memberikan kode yang salah pada botol sampel darah yang diambil. Seharusnya yang bapak botak yang menderita TBC tapi malah laki-laki gondrong yang dikatakn TBC karena pengambil sampel memberikan kode yang salah pada botol sampel kedua orang tersebut.
Ada lagi yang parah seperti kekeliruan penentuan kasus sampel. Seseorang yang tidak HIV dikatakan HIV (positif palsu) dan seseorang yang HIV positif dikatakan sehat (Negatif palsu). Akibatnya kasus yang seharusnya tidak mengkhawatirkan bisa melambung dengan angka insiden yang tinggi padahal itu adalah positif palsu. Atau kasus yang seharusnya tinggi dan harus segera ditangani tapi tidak ditangani karena hasil menyatakan kasus rendah padahal banyak negative palsu. Jika hal ini terjadi pada kasus penyakit yang penularannya tinggi, bukankah artinya membiarkan penularan terus terjadi.  Hal ini juga yang membuat sebuah kasus mengalami fenomena gunung es. Positif pasti hanya muncul sedikit dipermukaan sedangakan negative palsu menumpuk di bawah.
Meski demikian, informasi yang keliru bisa dihindari dengan berhati-hati, teliti, dan objektif dari awal. Perencanaan yang matang terhadap rancangan penelitian bisa menguranginya. Selain itu pemberisihan data bisa dilakukan sebelum data diberikan kode dan siap dimasukkan dalam perangkat statistik. Pengulangan atau melakukan 2 kali atau lebih entri data pada dua pelaksana yang berbeda juga bisa dilakukan untuk mengetahui tingkat kesalahan data.
Urgensi kebenaran data menentukan kebijakan yang akan diambil. Sehingga upaya penyelesaian masalah bisa tepat sesuai yang dibutuhkan.

Label:

diposting oleh Unknown @ Rabu, September 14, 2011   0 Komentar