Kamis, September 15, 2011

SISI LAIN PERENCANAAN


SISI LAIN PERENCANAAN

Selama ini sebuah perencanaan selalu menjadi sorotan utama. Keberadaanya yang selalu diagung-agungkan sebagai langkah awal kesuksesan sebuah pencapaian membuat sebagaian besar orang lupa bahwa perencanaan hanyalah sebuah alat bukan sebuah tujuan. Bahkan dikatakan bahwa “Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”. Perencanaan memang  penting tapi perlu diingat bahwa perencanaan hanya sebuah alat dan bukan tujuan.
Perencanaan sebuah alat digunakan untuk:
1.      Menggambarkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang sehingga dari sekarang bisa dipersiapkan kemampuan dari awal.
2.      Menggambarkan kegiatan secara keseluruhan.
3.      Membuat kegiatan menjadi teratur dan terarah.
4.      Dapat memilih berbagai macam alternative cara pencapaian tujuan.
Perhatikan kata-kata yang digaris bawahi pada kegunaan perencanaan di atas. Menggambarkan, mungkin, dan dapat memilih berbagai alternative adalah sebuah kata yang mengandung arti belum pasti atau belum tentu sama. Hanya menggambarkan sesuai dengan yang diketahui sebuah perencanaan. “yang mungkin terjadi di masa datang” hanya yang mungkin dan belum pasti terjadi. “Dapat memilih berbagai alternative” artinya banyak pilihan selama waktu berjalan nanti untuk menyelesaikan sebuah target. Artinya sebuah perencanaan itu hanyalah sebuah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan bukanlah apa yang akan dicapai tapi cara mencapai tujuan tersebut. cara itu sifatnya jamak sehingga cara yang digunakan untuk mencapai tujuan juga banyak. Sedangkan pada proses perencanaan sebagian anggota seing lupa bahwa perencanaan hanyalah alat sehingga pada tahap pelaksanaan anggota cenderung fokus pada perencanaan dan mengabaikan hal-hal nyata yang terjadi. Hal nyata yang tak terduga pada perencanaan yang mungkin saa itu lebih baik dari pada cara yang telah direncanakan. Berikut kelemahan dari perencanaan:
1.      Perencanaan itu terbatas. Ini terjadi karena kelengkapan data dan informasi yang diperlukan pada penyusunan rencana biasanya kurang akhirnya hal ini dapat menghambat pelaksanaan kegiatan.
2.      Perencanaan memerlukan biaya yang besar.
3.      Prosesnya sering terhambat karena orang lebih menyenangi melihat masa sekarang.
4.      Perencanaan terkadang dilakukan secara berlebihan dan membuat paranoid padahal hal tersebut belum tentu terjadi.
5.      Perencanaan bisa mematikan kreatifitas sebab semua kegiatan harus di sandarkan pada perencanaan.
6.      Jika tidak melaksanakan kegiatan sesuai rencana maka dianggap gagal padahal belum tentu sebab cara mencapai tujuan itu banyak.
Seperti hal lainnya yang memiliki dua sisi yang selalu bersamaan, perencanaan pun demikian. Hanya saja perencanaan tetap menjadi fungsi uatama dari sebuah manajemen. Oleh sebab itu keberadaannya tidak bisa diabaikan pula. Setidaknya dengan perencanaan masa depan bisa diramalkan dan pekerjaan menjadi lebih terarah.usahakan perencanaan tidak sampai menghambat kreativitas dan inisiatif dari anggota ketika pelaksanaan. Perencanaan yang sempurna memiliki indikator sebagai berikut:
1.      Perencanaan memiliki tujuan yang jelas yang dapat diukur.
2.      Uraian kegiatan lengkap baik pokok dan tambahannya.
3.      Memiliki jangka waktu pelaksanaannya.
4.      Menjelaskan secara organisasi siapa yang akan melaksanakannya.
5.      Turut mempertimbangkan faktor penunjang dan penghambat dan cara penyelesaiannya.
6.      Perencanaan yang sempurna hendaknya sesuai dengan sistem yang ada sehingga mudah dalam pelaksanaannya.
7.      Memiliki standart untuk mengukur keberhasilannya.
8.      Perencanaan yang sempurna adalah perencanaan yang fleksible sesuai dengan kondisi dan situasi saat pelaksanaan berlangsung.
Point delapan penting agar sewaktu pelaksanaan perencanaan yang dibuat “di masa lampau” bisa sesuai dengan “masa sekarang”. Perencanaan dibuat bukan untuk menjadi penghambat pelaksanaan tetapi untuk mempermudah pelaksanaan.

Daftara pustaka: Wijono, Djoko. Manajemen puskesmas kebijakan dan strategi. Surabaya: Penerbit CV Duta Prima Airlangga. 2008.

diposting oleh Unknown @ Kamis, September 15, 2011  

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda