Minggu, Oktober 14, 2012
PACAR MU BELUM
TENTU JADI SUAMIMU
Catatan ini saya publish setelah mendengar curhatan dari teman2 mengenai lamanya mereka pacaran tetapi tidak berujung pada pernikahan yang mereka harapkan....
semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.....
Saya menjadi mengerti mengapa Islam
melarang hubungan semacam pacaran sebelum pernikahan. Dalam hubungan tersebut
meskipun tidak dilalui dengan aktfitas saling bersentuhan kulit tetapi ada
interaksi hati di dalamnya. Interaksi hati itu akan menumbuhkan harapan. Harapan
akan membuat khayalan masa depan atas hubungan ini. Yang laki-laki akan mejadi
suami dan si perempuan akan menjadi istri, bahkan akibat harapan ini aktiftas
yang dilakukan sudah mirip dengan suami istri. Makan berduaan, berboncengan,
berpegangan tangan, saling membatasi diri dengan teman-taman yang lain, dan
lain sebagainya.
Nabi Zakariya pernah berkata bahwa “Asal
muasal perzinaan adalah pandangan. Berawal dari pandangan maka akan muncul
harapan, ketika menanti harapan maka akan timbul kegalauan.”
Bila kita perhatikan maka pacaran tidak
jauh berbeda dari perkataan Nabi Zakaria tersebut. Berawal dari pandangan,
kemudian menyukai, saling berpacaran lalu muncul berbagai macam harapan tentang
masa depan bersama pasangan, lalu putus lalu muncullah kegaluan dan kesedhan.
Atau pada nasib cinta yang bertepuk sebelah tanga dimana kegaluan dan
kebahagiaan silih berganti datangnya. Namun, jika kita hitung kembali maka akan
banyak kegalauan dari pada kebahagiaan yang di dapat. Begitulah! Meski
demikian, banyak sekali orang yang ingin terjun ke dalamnya.
Dengan pacaran berakibat juga pada sikap
pasangan akan semakin jauh dengan teman-temannya. Mereka seperti memiliki dunia
yang hanya dimiliki mereka berdua. Akhirnya penglihatan mereka tertutup dengan
yang lebih baik dari pasangannya. Begini singkatnya, dengan memiliki pacar maka
kita sepakat untuk setia dengan pasangan sehingga kita membatasi diri dengan
dunia luar selain kita berdua. Bagaimana jika pada masa setia ini ada orang
yang suka dengan kita, lebih baik dari pacar kita, lebih menjamin masa depan
dan agamanya? Kita akan cenderung tertutup hatinya untuk menerima atau malah
mengenal yang lebih baik bukan? Ada lagi yang jelas-jelas menolak tanpa
memberikan kesempatan. Atau jika kita menerima yang baru pun bagaimana caranya
kita memutuskan pacar kita? dipastikan akan ada banyak hati yang terluka?
Bandingkan dengan keadaan ketika kita tidak
berpacaran? Seberapa bebasnya kita memilih yang terbaik atau menerima yang terbaik
untuk menjadi pasangan hidup kita. Tanpa perlu menyakiti siapa pun.
Belum lagi jika kita mau membuka mata.
Berapa banyak pasangan yang telah hidup berumah tangga terganggu oleh
pacar-pacarnya dahulu atau terganggu dengan bayangan pacar sewaktu dulu. Ada
pembanding keadaan pasangan kita nanti dengan pacar kita. Iya jika lebih baik
pasangan kita, jika lebih baik pacar, apakah kita tidak akan kufur dengan
pasangan kita?. ada juga pacar yang tidak terima dengan keputusan kita memilih
orang lain menjadi jodoh kita, ada yang nekat merusak rumah tangga kita bahkan
ada yang nekat main dukun. Nah, dari pada baiknya lebih banyak buruknya bukan?
Memang ada yang berkilah dengan banyak
pacar maka kita akan semakin banyak referensi dalam memilih pasangan hidup.
Pertanyaannya bagaimana jika pacar Anda juga menjadikan Anda referensinya?
Bukankah dengan banyak memiliki pacar kemungkinan menjadi bekas pacarnya
menjadi besar pula. Bebarti Anda bekas banyak orang donk. Belum lagi
kemungkinan pacar Anda mejadi pasangan hidup Anda yang sangat kecil.
Karena pacar belum tentu menjadi suami
kita maka bagaimana tingkah dan sikap kita sebaiknya?
Lepaskan sebebasnya diri kita dari
hubungan yang tidak pasti tetapi pasti mengikat kita. Lepaskan diri dari
hubungan yang semu. Dikatakan suami istri tapi belum menikah, dikatakan menikah
tetapi tidak juga. Saran saya bolehlah Anda berpacaran asalkan Anda sangat
yakin pacar Anda itulah yang akan menjadi pasangan hidup Anda.
Ada yang mengemas pacaran dengan
motivasi untuk saling belajar dan mendewasakan diri. Iya memang ada orang yang
seperti itu, tetapi coba hitung antara yang sukses dengan pacaran dengan yang
pacaran tetapi selalu bermasalah bahkan MBA maka banyak mana jumlahnya.
Silahkan Anda survey sendiri, dan ternyata banyak yang bermasalahnya.
Jika pacar Anda belum tentu menjadi
suami Anda nanti maka janganlah membuang waktu dengannya. Janganlah mau
disentuh atau diketahuinya tentang Anda yang sekiranya hanya suami Anda nanti
saja yang boleh tahu. Jika pacar Anda belum tentu menjadi suami Anda untuk apa
membuang waktu bersamanya dan berangan-angan hidup dengannya. Yang pasti saja
ketika laki-laki yang baik akhlaknya melamar Anda itulah jodoh Anda. Insyaallah
itulah yang terbaik.
Kamis, Agustus 30, 2012
Secret of The Secret
The Secret
menjadi buku yang fenomena hingga beberapa tahun. Kehadirannya dalam bahasa
Indonesia di tahun 2007 benar-benar menggemparkan. Konon katanya ada sebuah
“rahasia” yang terpendam berabad-abad silam dan senantiasa dilindungi keberadaannya
untuk digunakan hanya oleh sebagian kecil orang yang menguasai dunia saja. ehm
baca sinopsisnya benar-benar menggoda kita untuk membelinya bukan?
Saya membeli
buku ini di bulan April tahun 2008.
Waktu itu selepas UAN SMA. Tidak ada kerjaan yang bermakna, mengunjungi
seorang guru dan beliau menyarankan saya untuk membeli buku The Secret.
Kebetulan ada uang dan buku ini terpajang hingga setinggi panggul orang dewasa
di sebuah toko buku Banjarmasin. Benar-benar menunjukkan buku Best Seller. Waw,
ketika membacanya saya langsung menjadi pengikut setia buku ini.
Apa yang saya
yakini, apa yang saya selalu pikirkan, apa yang saya beri kepada lingkungan
itulah yang saya dapatkan. Apa yang saya harapkan dengan “sebenar-benar” (sebab
kita sering berharap, tetapi tanpa kita sadari sebenarnya mengkhawatirkan apa
yang kita takutkan misalnya kegagalan, maka tanpa kita sadari kekhawatiran kita
lebih besar dari pada harapan, maka jangan heran jika kekhawatiranlah yang
senantiasa terjadi), apa yang saya inginkan, itulah yang saya dapatkan. Dan itu
terjadi setelah saya membaca buku ini. benar-benar terjadi sebagian besarnya.
Rahasia besar
dalam buku ini adalah dari Gaya Tari Menariknya. Kita adalah magnet dan alam
semesta adalah penyedia segalanya. Maka apa pun yang datang ke kehidupan kita
itu akibat apa yang kita tarik. Alam semesta hanya merespon keiinginan kita
tidak peduli baik dan buruk yang kita minta. Orang yang kaya adalah mereka yang
menarik kekayaan kedalam kehidupannya. Berlakulah seolah-olah Anda telah
mendapatakan apa yang Anda inginkan maka apa yang Anda inginkan akan menjadi
milik Anda. Tiga langkah penggunaan rahasia yang diajarkan buku ini adalah meminta,
percaya, dan menerima.
Meminta apa saja
yang kita inginkan, kemudian percaya itu akan terkabul entah dengan bagaimana
caranya biarkan semuanya dipercayakan kepada Alam semesta, bersikaplah seperti
itu telah kita dapatkan, dan menerimalah dengan rasa syukur sebab sesuatu tidak
akan datang kepada kita jika kita tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki
sekarang.
Begitulah garis
besar buku ini. Hingga muncul dalam hati saya, sebuah pertanyaan yang
merongrong untuk ditemukan jawabannya. Jika semua berasal dan saya dapatkan
dari apa yang saya pikirkan dimana letaknya Tuhan?. Dalam buku ini juga dikatakan
memintalah hanya sekali setelah itu yakini bahwa itu akan terjadi, jangan
terus-terus berdoa karena itu meletakkan kita pada frekuensi belum menerima
(red: dikatakan kalau kita selalu berada pada frekuensi belum menerima maka
“belum menerimalah” yang akan kita dapatkan), pertanyaanya? Bukankah kita
diperintahkan untuk sering-sering berdoa kepada Allah sebagai bukti penghambaan
kita. Saya juga kemudian selalu menyalahkan kegagalan kepada “pikiran saya”,
begitu saya “ini pasti salah saya karena berfikir demikian, karena meminta
demikian, makanya saya gagal”. Saya juga lantas kebingungan membagi waktu
antara Sholat dengan melakukan meditasi (red: buku ini mengajarkan meditasi
untuk pengenalan dan ketenangan diri kita), saya lantas lebih menyenangi meditasi
ketimbang sholat yang jelas-jelas diperintahkan oleh agama saya. Saya lantas
lebih merasa tenang meditasi ketimbang sholat. Astagfirullah sebuah dosa yang
saya lakukan.
Berawal dari
pertanyaan yang muncul dari dalam diri dan usaha untuk menemukan jawabannya,
perlahan informasi, ceramah, dan ilmu berdatangan kepada saya, dari siapa saja
mengenai masalah ini. Dengan penuturan dari 4 pertanyaan “dalam diri” saya
tidak bermaksud menyudutkan buku ini dan para penggemarnya, saya hanya ingin
mengajak bahwa lebih dari sekedar “Alam Semesta” ternyata ada “Allah SWT”.
Kepada Allah lah semuanya kita panjatkan. Bukan kepada “Pikiran kita”, “apa
yang kita inginkan”, atau kepada “alam semesta”. Jika kita muslim, mintalah
segalanya hanya kepada Allah. Satu Allah saja. titik. Konsep meminta kepada
Allah ini menyadarkan saya tentang semua pertanyaan saya. Ada kekuatan mutlak
diluar diri ini yakni kekuatan Allah sehingga jika ada sebagian kecil kegagalan
yang menghampiri padahal sudah menggunakan ilmu “the Secret” maka kita tidak
mutlak menyalahkan diri sendiri atau pikiran ini sebab memang ada diluar diri
kita yang mengatur segalanya. Belum tentu kegagalan itu akhir kita, ada jalan
Allah yang kita belum ketahui. Hal ini juga menyadarkan kita bahwa bukanlah hal
yang baik melanggar perintah Allah misalnya tidak berdoa dan melakukan sholat.
Bukankah itu perintah yang utama dalam islam?
Meski demikian
tidaklah lantas The Secret salah, hanya ada konsep yang harus kita luruskan
sebagai umat islam dalam memahami rahasia ini. Konsep hukum tarik menarik kan
memang sudah diajarkan kepada kita yakni kita harus senantiasa berprasangka
baik kepada Allah. Allah bersikap sesuai prasangkaan kita kepada Allah.
Bukankah ini tarik menarik?. Di dalam The Secret juga diajarkan penerimaan
bahwa untuk menerima yang kita inginkan kita harus menerima dan berbahagia
dengan keadaan sekarang, bukankah ini konsep syukur dalam islam? Bersyukurlah
maka nikmatmu akan Allah tambah. Kemudian, konsep meditasi, bukankah Allah
telah menyediakan 5 kali dalam sehari waktu untuk kita “meditasi” mengingat
Allah, bertemu Allah, meminta kepada Allah dalam sehari semalam plus
waktu-waktu sholat sunat rawatib dan yang dianjurkan.
Akhir, ketika
orang tidak bertuhan atau tidak percaya tuhan menerapkan hal semacam ini berhasil
dan sukses. Bagaimana dengan kita yang jelas-jelas memiliki Allah sebagai
tempat bersandar dan meminta, kepada Allah yang memiliki kerajaan Langit dan
Bumi? Bukan hanya dunia yang akan kita miliki tapi insyaallah keselamatan di
akhirat juga.
Notes: Other time, if you find a book! Read, THINK, and then application! Don’t just
read and application.
Minggu, Agustus 26, 2012
BIMKMI Part IV : Yuuukkk Menulis Ilmiah
Assalamualaikum
teman-teman kesehatan masyarakat Indonesia. Apakabar semuanya? Semoga kita
senantiasa dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.
Nahh
kali ini kita ketemu lagi nih di notes BIMKMI part IV, gak bosan kan ya dapat
kiriman seperti ini terus, gak lah ya….hehe
Jangan-jangan
sudah ada yang kirim tulisan ilmiahnya ke sana malah… #emang iya, sebab dewan
redaksi BIMKMI sedang kesibukan nih nerima penyuntingan tulisan ilmiah kalian…
Ehm…
Yuuukkksss Menulis Ilmiah… ehm… emang penting?????
Gak
usah ditanya lagi deh pentingnya kenapa? Itu sudah jelas pentingnya.
Serius
ya…
Keunikan
ilmiah dari cerita fiksi adalah semua tulisan ilmiah harus bisa
dipertanggungjawabkan. Makanya banyak orang suka nulis fiksi ketimbang ilmiah.
Meski demikian kita harus berani donk menulis ilmiah, dimana semua yang kita
tulisakan mempunyai “Dasar” dan bisa kita pertanggung jawabkan.
Salah
dua keunikan ilmiah terletak pada objektivitas dan kemampuannya untuk dilakukan
pengulangan disemua tempat yang berbeda. Objektivitas dijunjung tinggi
bagaimana pun keadaannya, bahkan sampai ada pepatah mengatakan, “Seorang
peneliti tidak boleh berbohong pada hasil penelitiannya”. Hemmmm…
Kemudian
keunikan kedua adalah kemampuannya dilakukan pengulangan atau uji coba kembali
dimana pun tempatnya dengan hasil yang sama atau hampir sama. Nah ini gunaya
untuk menguji hasil penelitian seseorang.
Lantas
kenapa penting menulis ilmiah buat kita?
Kita
kan mahasiswa, kita masa nulis ilmiah gak bisa? Atau malah takut? Ehm…
Menulis
ilmiah penting sebagai documentasi hasil penelitian kita agar bisa diketahui
oleh banyak orang atau siapa saja yang memerlukan dan merasa bermanfaat atas
hasil kegiatan ilmiah kita. Misalnya ya, kalian menemukan metode promosi
kesehatan yang efektif untuk penyakit TBC. Lantas kalian cuma melakukan trus
mengatakan itu berhasil kemudian tidak menuliskannya, parahnya lagi tidak
membuat struktur kegiatan secara ilmiah, pertanyaannya? Apakah orang akan
percaya dengan metode baru Anda? Tidak bukan!
Nahhh
lain halnya jika Anda menuliskannya, melaporkannya, dan mempublikasikannya ke
masyarakat luas, tentu mereka akan percaya, terutama setelah melihat rekaman
tertulis dari tulisan ilmiah Anda.
Ya
singkatnya begitu lah….
Belum
lagi, kan semua mahasiswa wajib membuat TUgas Akhir (TA), atau skripsi, atau
Karya Tulis Ilmiah (KTI), apa kalian rela hasil kerja keras kalian selama 2
semester hanya berakhir pada setumpuk jilidan skripsi yang disimpan atau
diarsipkan di perpustakaan kampus?????????? Sayang bukan! Padahal Anda bisa
mengirimkan tulisan ilmiah tersebut pada media-media jurnal profesi. Sudahlah
kalau diterbitkan menjadi jurnal, Anda akan mendapatkan penghargaan sekalian
nama Anda terkenal sebab kemungkinan nama Anda akan dipakai menjadi sitasi atau
rujukan jurnal pada penelitian orang . nahhhhh yo….
Ahahaaa
yang terpenting sekarang, Anda tidak bisa lulus kuliah kalau Anda belum
mengantongi sertifikat bahwa Anda telah menerbitkan sebuah jurnal ilmiah… #itu
yang surat edaran dari dikti itu…
Apakah
Anda masih bersikeras untuk tidak mau menulis ilmiah???? Kecuali kalau Anda
tetap ingin jadi mahasiswa abadi… he
Ok…
kiranya itu dulu ya… kalau ada pertanyaan lebih lanjut bisa hubungi Pemimpin Umum : Isti’anah Surury 083894634262 dan
Pemimpin Redaksi :Madelina Ariani 085231013536 atau koment aja di bawah ini…
otrayyyyyyy????
Salam sehat
Madelina A.
Label: Berkala Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (BIMKMI)
MENGAMALKAN ISI BUKU
Saya memiliki
sedikit koleksi buku di rumah. Namun, jumlah buku saya yang sedikit ini jelas
lebih banyak dari teman-teman saya. Suatu ketika salah seorang dari mereka
pernah menanyakan kepada saya mengenai bagaimana saya membaca dan menerapkan
isi buku.
Pada pertanyaan
pertama saya bisa dengan lantang menjawab dengan kebiasaan saya yakni membaca
sebelum tidur dan memiliki waktu yang sengaja dikhususkan untuk membaca dan
membawa buku bacaan kemana pun saya keluar. Dengan waktu-waktu tersebutlah saya
bisa membaca buku-buku diluar tema perkuliahan. Sedangkan ketika menjawab
pertanyaan kedua, saya mengembil nafas sejenak. Berat rasanya, bingung juga.
Pertanyaan ini semacam ujian bagi saya, apa maksudnya? Apakah teman ini ingin
menguji pemahaman saya mengenai buku yang saya miliki atau apa?
Entahlah,
kemudian saya menjawab, “InsyaAllah sebisa mungkin diamalkan apa yang diketahui
yang saya dapat dari buku-buku tersebut.”
Dari pengalaman
ini saya benar-benar mendapat pukulan yang hebat bahwa memiliki buku yang
banyak, menuntut kita untuk bisa melaksanakan isi buku tersebut. Tentunya
ajaran yang baik bukan yang salah. Masalahnya ada pada kita lebih tahu dari
yang belum membaca buku tersebut sehingga harusnya kita terlebih dahulu
menjalankan apa yang diketahui tersebut.
Dengan ini,
bukan lantas mengurungkan niat kita untuk rajin membaca buku. Jangan takut
dengan tanggung jawab melaksanakannya. Perlahan tapi selalu dilakukan merupakan
sikap yang lebih baik dari pada langsung dilakukan tetapi beberapa saat
kemudian ditinggalkan terlebih lagi jika tidak mau sama sekali melaksanakannya.
Jika sedang membaca buku tentang Akhlak Nabi misalnya maka berusahalah untuk
menerapkannya pula kedalam kehidupan kita. Mulai dari yang paling mudah, lakukan
setiap hari, jadikan itu kebiasaan, kemudian tambahkan dengan akhlak yang lain
lagi. Jika bisa dilakukan secara bersamaan maka hal itu lebih baik lagi.
Pengajaran yang
penting adalah membaca buku tidak hanya sekedar membaca melainkan mengajarkan
atau menginformasikannya dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca saja tanpa menginformasikannya dengan yang lain membuat ingatan cepat
lupa. Membaca lalu menginformasikannya tetapi tidak melaksanakan ajarannya
sendiri maka sama saja dengan omong kosong. Orang yang diberika informasi tidak
akan percaya dengan apa yang Anda informasikan jika apa yang anda informasikan
tidak mereka temukan dalam diri Anda. baca, informasikan, dan amalkan isinya
adalah sikap yang terbaik.
Terakhir jangan
bersedih dengan kumpulan buku Anda yang masih sedikit sebab yang terpenting
adalah ilmu yang mampu diterapkan dari buku yang dibaca tersebut. Seorang
ilmuan bukanlah mereka yang memiliki perpustakaan melainkan orang yang gemar
membaca lalu memikirkannya.
Pesan bagi
teman-teman yang sedang keranjingan ingin mengumpulkan buku bacaan, perhatikan
beberapa hal berikut ini:
1.
Teliti
sebelum membeli buku, perhatikan siapa yang mengarang, amannya belilah buku
dari mereka yang telah teruji kompetensinya dalam menulis buku sehingga Anda tidak
menemukan duplikasi dalam bukunya. Dengan memperhatian siapa yang mengarang
Anda juga akan terhindar dari kemungkinan pendapat penulis atau ajaran penulis
yang mungkin bertentangan dengan nilai norma dan agama.
2.
Best Seller belum tentu
baik. Maka perhatikan lambing best seller
yang ada di sampul buku sebab bagi tiap penerbit memberikan batasan yang
berbeda suatu buku dikatan best seller
atau tidak. Biasanya buku yang di sampul belakangnya banyak ditemukan komentar
mengenai isi buku adalah buku yang bagus untuk dibaca.
3.
Perhatikan
juga siapa pengarang buku tersebut. Amannya belilah buku dari penulis yang
sudah terkenal kompeten di bidang yang Anda cari. Pengetahuan mengenai buku dan
pengarang bisa Anda dapat dari internet, referensi dari teman-teman dan guru,
atau dari resensi yang sering ada di media massa.
4.
Perhatikan
juga buku-buku yang sering mengulang isi dari buku yang lain ke dalam bukunya.
Jika Anda ragu apakah penulis yang baru ini menelurkan pemikirannya yang baru
atau hanya mengambil dari penulis-penulis adalah dengan cara membeli buku yang
dasarnya dulu. Yang mutlak terkenal bahwa penulis ilmu yang Anda cari tersebut
telah menelurkan buku yang menjadi pegangan dasar bagi ilmu selanjutnya.
Contohnya, beli saja langsung Ihya Ullumiddin-nya Imam Ghajali dari pada Anda
harus membeli bahasan perbabnya dari penulis yang lain.
5.
Terakhir,
belilah buku dengan akal. Jangan beli buku dengan nafsu. Sesuaikan apa yang
Anda beli dengan kantong keuangan Anda dan belilah buku sesuai dengan waktu
atau kemampuan Anda akan membacanya. Sebab mengumpulkan banyak buku tetapi
tidak pernah disentuh apa gunaya juga. Mau beternak kutu buku? Jika ia silahkan
saja beli buku sebanyak mungkin, pajang, dan jangan dibaca sekali pun.
Label: hikmah...
BUKU NYA KECIL ISINYA SEUMUR HIDUP Mengajarkan berperilaku dengan orang lain
Barangkali buku
ini bisa dikatakan buku saku. Bentuknya yang kecil, tipis (hanya 74 halaman),
dan tentunya sangat ringan. Namun, apa yang disampaikan Les Giblin dalam buku
ini sungguhlah besar. Membaca dan mengaplikasikan satu bab saja dalam buku
ini terutama bab I sudah bisa menjadikan
kita pribadi yang akan “dicari” banyak orang.
Bab 1 dalam buku
ini telah mengungkapkan sedasar-dasarnya kebutuhan dasar manusia yang jika kita
“memegang” kata kunci ini maka kita akan dapat menguasai hidupnya. Simple “Bahwa setiap Orang Hanya
Tertarik dengan Dirinya Sendiri”. Dengan mengetahui ini maka dapatlah kita akan
kunci bergaul dengannya.
Seseorang 10.000
kali lipat tertarik dengan dirinya sendiri ketimbang Anda. Ketika Anda mampu
memenuhi “kebutuhan dasar” nya ini maka Anda telah memegang kuncinya. Setiap
orang akan senang jika mereka tahu Anda tertarik padanya, kehidupannya,
anaknya, rumah tangganya, pekerjaanya, karyanya, dan segala hal tentang dirinya.
Pegang kunci ini dan Anda telah membuat satu per satu orang menyenangi Anda dan
tertarik lebih dalam pada Anda.
Lantas kapan
Anda membicarakan diri Anda dan kehidupan Anda ketika Anda sibuk “memenuhi”
kebutuhan dasar mereka? HANYA ketika mereka menanyakannya kepada Anda. Kapan
itu? Segera setelah mereka tertarik pada Anda, segera setelah mereka terkesan
dengan pribadi seperti Anda yang lebih banyak mendengar dari pada menyanggah
dan membicarakan diri sendiri, segera setelah mereka memberikan kesan pintar
dan cerdas kepada Anda, segera setelah mereka benar-benar tertarik kepada Anda.
Bahkan ketika mereka benar-benar tertarik kepada Anda, mereka siap membayar
hanya untuk mendengar Anda bicara. Buktinya adalah para motivator yang sibuk
membicarakan semangat, dorongan, mendengarkan masalah kliennya, member kepada
banyak orang.
Dalam “Skill with People” Les Giblin memaparkan
tentang cara terampil berbicara, terampil membuat orang lain merasa penting,
terampil menyetujian dan menyanggah pendapat orang lain, hingga terampil dalam
mempengaruhi orang lain. Menarik, diakhir buku Les Giblin menyampaikan langsung
bahwa ILMU ITU TIDAKLAH BERNILAI, PENGGUNAAN ILMU ITULAH YANG MEMBUATNYA
BERNILAI. LAKUKAN SEKARANG!. Bagaimana Anda siap?
ENTREPRENEUR ADALAH GAYA HIDUP
ENTREPRENEUR
ADALAH GAYA HIDUP
Menarik sekali
membaca sesuatu yang bersumber langsung dari pengalaman hidup penulisnya.
Kesempatan kali ini Helmy Yahya menceritakan langsung tentang perjalanan
kariernya. Bersama dengan co writer Baban Sabana, mereka membumbui langsung
pengalaman hidup penulis utama dengan ilmu-ilmu tentang entrepreneur yang
secara sadar atau tidak sadar pernah juga dilakukan oleh penulisnya.
Diambil langsung
dari judul salah satu bab dari buku ini, “Entrepreneur adalah Gaya Hidup” merupakan
ungkapan yang terlupakan atau bahka tidak diketahui oleh banyak anak muda yang
ingin menjadi pengusaha. Entrepreneur bukan sekedar memiliki kedai, warung,
toko, atau tempat produksi saja melainkan proses untuk sampai kesana. Banyak
orang yang kemudian dengan modal yang dimilikinya memiliki warung atau usaha
tetapi ketika Gaya Hidup Entrepreneur itu tidak dimilikinya maka dengan mudah
tempat usaha tersebut gulung tikar, bermasalah, atau statis aja pergerakannya.
Bukan masalah Anda punya modal atau tidak yang masalah adalah apakah gaya hidup
Anda sudah Entrepreneur atau masih “karyawan” yang beruntung memiliki usaha?
Pada permulaan
bab Mas Helmy Yahya bercerita tentang perjalanan kehidupanya, keluarganya,
hingga ia bisa mendapat “merk” sebagai Raja Quis Indonesia. Helmy Yahya bukan
anak yang lahir dari keluarga yang kaya raya, bahkan hanya bisa dibilang
pas-pasan. Meski dia anak bungsu ternyata tidak serta merta kehidupannya mudah,
ia tetap harus berjuang untuk meraih cita-citanya yakni kuliah di IPB. Namun,
apa daya akhirnya ia memilih mendaftar STAN dan lulus. PNS adalah pekerjaan
yang diharapkan oleh ayahnya dan itu berhasil diraih Mas Helmy.
Gaya hiduplah
yang mengantarkan kehidupan Helmy Yahya menjadi seperti saat ini. Gaya hidupnya
yang walaupun berasal dari keluarga yang biasa saja, gaya hidup yang walaupun
telah menjadi PNS, dan gaya hidup yang pernah menjadi pegawai Ani Sumadi
Production (yang pada saat itu production yang menguasai berbagai acara
televise nasional), gaya hidup entrepreneur. Apa itu?
Tanyakan pada
diri Anda, apakah Anda memiliki mimpi untuk masa depan Anda? Apakah Anda ingin
memiliki kebebasan waktu dan keuangan di masa depan? Apakah Anda ingin memiliki
usaha sendiri? Apakah Anda orang yang jujur? Apakah Anda pembelajar adari semua
pengalamam kehidupan Anda? Apakah Anda orang yang malas bertanya? Apakah Anda
orang yang suka bergaul dan memperluas jaringan Anda? Apakah Anda bekerja
dengan tanggung jawab yang dipikul sendiri dan jarang menyalahkan orang lain?
Apakah Anda orang yang berani menerima tantangan dan berani menyelesaikannya
sampai habis? Apakah Anda lebih suka membelanjakan penghasilan Anda dengan
barang-barang mewah ketimbang membeli asset untuk modal Anda? Apakah Anda
seorang yang kreatif? Apakah Anda sering berinovasi? Apakah Anda berani membuka
usaha Anda? Banyak jawaban iya mengindikasikan bahwa Anda memiliki gaya hidup
entrepreneur.
Bayangkang jika
seorang Helmy Yahya tidak terus belajar dan berkembang, apakah ia seorang bisa
menjadi seperti sekarang ini? jawabannya meragukan. Untunglah entrepreneur
telah menjadi gaya hidup Helmy Yahya. Barangkali ia tidak menyadarinya, tetapi
kini ia telah berbagai dengan kita. Di dalam buku ini juga ditambahkan bab-bab
tentang pengelolaan modal, pembangunan usaha, dan motivasi membangun usaha
lainnya.
Buku kecil
setebal 143 halaman ini mengutarakan langsung pendapat dan pengalaman Helmy
Yahya tentang entrepreneur. Dibagian akhir buku ini menngungkapkan betapa
mudahnya menjadi entrepreneur dan sulitnya mempertahankannya. Tidak ada pilihan
lain selain memutuskan untuk menjadi entrepreneur jika Anda menginginkannya. Buku
ini telah mengalami dua kali cetak ulang. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Wanita Karier yang Selamat Dunia dan Akhirat Teladan dari Ibunda Siti Khadijah
Tidak ada
pilihan antara rumah tangga atau karier bagi seorang perempuan. Tidak ada
pilihan sekolah atau berkeluarga bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan di
dapur atau di ranjang bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan di dalam rumah
atau di luar rumah bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan karena telah
terbukti oleh teladan kita Ibunda Siti Khadijah dua duanya bisa dilakukan.
Kalau ditanya
kenapa beliau bisa seperti itu sedangkan ketika kita menjalannkannya terasa
berat? Ya memang ada persiapan yang harus dilakukan ketika kita ingin menjadi
seperti beliau. Beliau pun mempersiapkannya sejak dulu.
Pertama, Ibunda
kita Siti Khadijah terkenal dengan spiritualitasnya yang tinggi. Meski hidup di
zaman Jahiliyah tetapi Ibunda Siti Khadijah tidak mengikuti zamannya. Beliau
tetap mempertahankan keimanannya dan keyakinannya kepada Tuhan yang Maha Esa
sampai beliau akhirnya masuk Islam. Penting dasar ini ada, agar bagaimanapun lebihnya
seorang istri, ia tetaplah istri dengan segala tanggung jawab atas anak dan
suaminya. Ketakutan kepada Allah membuat seorang wanita karier rela melepaskan
berbagai atributnya ketika ia berada di rumah berkumpul bersama keluarganya.
Kedua, Ibunda kita
Siti Khadijah terkenal dengan kecerdasannya. Hal ini bisa kita lihat dengan
kecerdasan beliau mengelola kekayaan peninggalan suaminya terdahulu sehingga
meski menjanda beliau mandiri secara ekonomi bahkan disegani dengan
kekayaannya. Kecerdasan beliau yang lain adalah menjalin kerjasama bisnis dan
pandai dalam merekrut pegawai. Dasar kecerdasan bagi seorang wanita tidak saja
diperlukan untuk usaha dan pekerjaannya tetapi juga untuk mendidik anak-anaknya
dan menjaga rumah tangganya. Tidak ada larangan dalam islam untuk kecerdasan
wanita, sebaliknya wanita islam haruslah cerdas sebab ia madrasah pertama bagi
keluarganya.
Ketiga, Ibunda
Siti Khadijah berpendirian kuat contohnya ketika pada saat itu wanita arab
cenderung menghabiskan uang untuk berdandan dan membeli barang-barang mewah
hingga tidak jarang jath miskin, tetapi Ibunda kita tidak terikut arus, beliau
malah rajin berderma.
Keempat, Ibunda
kita Siti Khadijah terkenal dengan keluhuran budinya sebagai seorang wanita.
Subhanallah, jika disebutkan satu per satu sulit rasanya menggambarkan
keangguan sikap yang Ibunda yang menjadi dasar kenapa beliau sukses menjadi
wanita karier dan ibu rumah tangga.
Selain itu, oleh
penulis, Khoirul Amru Harahap, LC, M.H.I, disimpulkan pula 8 kunci sukses
bisnis bunda Siti Khadijah yakni:
1.
Keimanan
yang kokoh dan spiritualitas yang tinggi
2.
Mentalitas
Wirausaha
3.
Punya
Modal dan Pandai mengelolanya
4.
Punya
kemampuan
5.
Suke
Bederma
6.
Berani
mengambil keputusan dan pandai membaca peluang
7.
Pandai
membaca pasar dan target pasar
8.
Stabilitas
keamanan kota Makkah dan letaknya yang strategis untuk iklim usaha