Minggu, Oktober 14, 2012


PACAR  MU  BELUM  TENTU  JADI  SUAMIMU

Catatan ini saya publish setelah mendengar curhatan dari teman2 mengenai lamanya mereka pacaran tetapi tidak berujung pada pernikahan yang mereka harapkan....
semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.....


Saya menjadi mengerti mengapa Islam melarang hubungan semacam pacaran sebelum pernikahan. Dalam hubungan tersebut meskipun tidak dilalui dengan aktfitas saling bersentuhan kulit tetapi ada interaksi hati di dalamnya. Interaksi hati itu akan menumbuhkan harapan. Harapan akan membuat khayalan masa depan atas hubungan ini. Yang laki-laki akan mejadi suami dan si perempuan akan menjadi istri, bahkan akibat harapan ini aktiftas yang dilakukan sudah mirip dengan suami istri. Makan berduaan, berboncengan, berpegangan tangan, saling membatasi diri dengan teman-taman yang lain, dan lain sebagainya.
Nabi Zakariya pernah berkata bahwa “Asal muasal perzinaan adalah pandangan. Berawal dari pandangan maka akan muncul harapan, ketika menanti harapan maka akan timbul kegalauan.”
Bila kita perhatikan maka pacaran tidak jauh berbeda dari perkataan Nabi Zakaria tersebut. Berawal dari pandangan, kemudian menyukai, saling berpacaran lalu muncul berbagai macam harapan tentang masa depan bersama pasangan, lalu putus lalu muncullah kegaluan dan kesedhan. Atau pada nasib cinta yang bertepuk sebelah tanga dimana kegaluan dan kebahagiaan silih berganti datangnya. Namun, jika kita hitung kembali maka akan banyak kegalauan dari pada kebahagiaan yang di dapat. Begitulah! Meski demikian, banyak sekali orang yang ingin terjun ke dalamnya.
Dengan pacaran berakibat juga pada sikap pasangan akan semakin jauh dengan teman-temannya. Mereka seperti memiliki dunia yang hanya dimiliki mereka berdua. Akhirnya penglihatan mereka tertutup dengan yang lebih baik dari pasangannya. Begini singkatnya, dengan memiliki pacar maka kita sepakat untuk setia dengan pasangan sehingga kita membatasi diri dengan dunia luar selain kita berdua. Bagaimana jika pada masa setia ini ada orang yang suka dengan kita, lebih baik dari pacar kita, lebih menjamin masa depan dan agamanya? Kita akan cenderung tertutup hatinya untuk menerima atau malah mengenal yang lebih baik bukan? Ada lagi yang jelas-jelas menolak tanpa memberikan kesempatan. Atau jika kita menerima yang baru pun bagaimana caranya kita memutuskan pacar kita? dipastikan akan ada banyak hati yang terluka?
 Bandingkan dengan keadaan ketika kita tidak berpacaran? Seberapa bebasnya kita memilih yang terbaik atau menerima yang terbaik untuk menjadi pasangan hidup kita. Tanpa perlu menyakiti siapa pun.
Belum lagi jika kita mau membuka mata. Berapa banyak pasangan yang telah hidup berumah tangga terganggu oleh pacar-pacarnya dahulu atau terganggu dengan bayangan pacar sewaktu dulu. Ada pembanding keadaan pasangan kita nanti dengan pacar kita. Iya jika lebih baik pasangan kita, jika lebih baik pacar, apakah kita tidak akan kufur dengan pasangan kita?. ada juga pacar yang tidak terima dengan keputusan kita memilih orang lain menjadi jodoh kita, ada yang nekat merusak rumah tangga kita bahkan ada yang nekat main dukun. Nah, dari pada baiknya lebih banyak buruknya bukan?
Memang ada yang berkilah dengan banyak pacar maka kita akan semakin banyak referensi dalam memilih pasangan hidup. Pertanyaannya bagaimana jika pacar Anda juga menjadikan Anda referensinya? Bukankah dengan banyak memiliki pacar kemungkinan menjadi bekas pacarnya menjadi besar pula. Bebarti Anda bekas banyak orang donk. Belum lagi kemungkinan pacar Anda mejadi pasangan hidup Anda yang sangat kecil.
Karena pacar belum tentu menjadi suami kita maka bagaimana tingkah dan sikap kita sebaiknya?
Lepaskan sebebasnya diri kita dari hubungan yang tidak pasti tetapi pasti mengikat kita. Lepaskan diri dari hubungan yang semu. Dikatakan suami istri tapi belum menikah, dikatakan menikah tetapi tidak juga. Saran saya bolehlah Anda berpacaran asalkan Anda sangat yakin pacar Anda itulah yang akan menjadi pasangan hidup Anda.
Ada yang mengemas pacaran dengan motivasi untuk saling belajar dan mendewasakan diri. Iya memang ada orang yang seperti itu, tetapi coba hitung antara yang sukses dengan pacaran dengan yang pacaran tetapi selalu bermasalah bahkan MBA maka banyak mana jumlahnya. Silahkan Anda survey sendiri, dan ternyata banyak yang bermasalahnya.
Jika pacar Anda belum tentu menjadi suami Anda nanti maka janganlah membuang waktu dengannya. Janganlah mau disentuh atau diketahuinya tentang Anda yang sekiranya hanya suami Anda nanti saja yang boleh tahu. Jika pacar Anda belum tentu menjadi suami Anda untuk apa membuang waktu bersamanya dan berangan-angan hidup dengannya. Yang pasti saja ketika laki-laki yang baik akhlaknya melamar Anda itulah jodoh Anda. Insyaallah itulah yang terbaik.

diposting oleh Unknown @ Minggu, Oktober 14, 2012   1 Komentar

Kamis, Agustus 30, 2012

Secret of The Secret




The Secret menjadi buku yang fenomena hingga beberapa tahun. Kehadirannya dalam bahasa Indonesia di tahun 2007 benar-benar menggemparkan. Konon katanya ada sebuah “rahasia” yang terpendam berabad-abad silam dan senantiasa dilindungi keberadaannya untuk digunakan hanya oleh sebagian kecil orang yang menguasai dunia saja. ehm baca sinopsisnya benar-benar menggoda kita untuk membelinya bukan?
Saya membeli buku ini di bulan April tahun 2008.  Waktu itu selepas UAN SMA. Tidak ada kerjaan yang bermakna, mengunjungi seorang guru dan beliau menyarankan saya untuk membeli buku The Secret. Kebetulan ada uang dan buku ini terpajang hingga setinggi panggul orang dewasa di sebuah toko buku Banjarmasin. Benar-benar menunjukkan buku Best Seller. Waw, ketika membacanya saya langsung menjadi pengikut setia buku ini.
Apa yang saya yakini, apa yang saya selalu pikirkan, apa yang saya beri kepada lingkungan itulah yang saya dapatkan. Apa yang saya harapkan dengan “sebenar-benar” (sebab kita sering berharap, tetapi tanpa kita sadari sebenarnya mengkhawatirkan apa yang kita takutkan misalnya kegagalan, maka tanpa kita sadari kekhawatiran kita lebih besar dari pada harapan, maka jangan heran jika kekhawatiranlah yang senantiasa terjadi), apa yang saya inginkan, itulah yang saya dapatkan. Dan itu terjadi setelah saya membaca buku ini. benar-benar terjadi sebagian besarnya.
Rahasia besar dalam buku ini adalah dari Gaya Tari Menariknya. Kita adalah magnet dan alam semesta adalah penyedia segalanya. Maka apa pun yang datang ke kehidupan kita itu akibat apa yang kita tarik. Alam semesta hanya merespon keiinginan kita tidak peduli baik dan buruk yang kita minta. Orang yang kaya adalah mereka yang menarik kekayaan kedalam kehidupannya. Berlakulah seolah-olah Anda telah mendapatakan apa yang Anda inginkan maka apa yang Anda inginkan akan menjadi milik Anda. Tiga langkah penggunaan rahasia  yang diajarkan buku ini adalah meminta, percaya, dan menerima.
Meminta apa saja yang kita inginkan, kemudian percaya itu akan terkabul entah dengan bagaimana caranya biarkan semuanya dipercayakan kepada Alam semesta, bersikaplah seperti itu telah kita dapatkan, dan menerimalah dengan rasa syukur sebab sesuatu tidak akan datang kepada kita jika kita tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang.
Begitulah garis besar buku ini. Hingga muncul dalam hati saya, sebuah pertanyaan yang merongrong untuk ditemukan jawabannya. Jika semua berasal dan saya dapatkan dari apa yang saya pikirkan dimana letaknya Tuhan?. Dalam buku ini juga dikatakan memintalah hanya sekali setelah itu yakini bahwa itu akan terjadi, jangan terus-terus berdoa karena itu meletakkan kita pada frekuensi belum menerima (red: dikatakan kalau kita selalu berada pada frekuensi belum menerima maka “belum menerimalah” yang akan kita dapatkan), pertanyaanya? Bukankah kita diperintahkan untuk sering-sering berdoa kepada Allah sebagai bukti penghambaan kita. Saya juga kemudian selalu menyalahkan kegagalan kepada “pikiran saya”, begitu saya “ini pasti salah saya karena berfikir demikian, karena meminta demikian, makanya saya gagal”. Saya juga lantas kebingungan membagi waktu antara Sholat dengan melakukan meditasi (red: buku ini mengajarkan meditasi untuk pengenalan dan ketenangan diri kita), saya lantas lebih menyenangi meditasi ketimbang sholat yang jelas-jelas diperintahkan oleh agama saya. Saya lantas lebih merasa tenang meditasi ketimbang sholat. Astagfirullah sebuah dosa yang saya lakukan.
Berawal dari pertanyaan yang muncul dari dalam diri dan usaha untuk menemukan jawabannya, perlahan informasi, ceramah, dan ilmu berdatangan kepada saya, dari siapa saja mengenai masalah ini. Dengan penuturan dari 4 pertanyaan “dalam diri” saya tidak bermaksud menyudutkan buku ini dan para penggemarnya, saya hanya ingin mengajak bahwa lebih dari sekedar “Alam Semesta” ternyata ada “Allah SWT”. Kepada Allah lah semuanya kita panjatkan. Bukan kepada “Pikiran kita”, “apa yang kita inginkan”, atau kepada “alam semesta”. Jika kita muslim, mintalah segalanya hanya kepada Allah. Satu Allah saja. titik. Konsep meminta kepada Allah ini menyadarkan saya tentang semua pertanyaan saya. Ada kekuatan mutlak diluar diri ini yakni kekuatan Allah sehingga jika ada sebagian kecil kegagalan yang menghampiri padahal sudah menggunakan ilmu “the Secret” maka kita tidak mutlak menyalahkan diri sendiri atau pikiran ini sebab memang ada diluar diri kita yang mengatur segalanya. Belum tentu kegagalan itu akhir kita, ada jalan Allah yang kita belum ketahui. Hal ini juga menyadarkan kita bahwa bukanlah hal yang baik melanggar perintah Allah misalnya tidak berdoa dan melakukan sholat. Bukankah itu perintah yang utama dalam islam?
Meski demikian tidaklah lantas The Secret salah, hanya ada konsep yang harus kita luruskan sebagai umat islam dalam memahami rahasia ini. Konsep hukum tarik menarik kan memang sudah diajarkan kepada kita yakni kita harus senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Allah bersikap sesuai prasangkaan kita kepada Allah. Bukankah ini tarik menarik?. Di dalam The Secret juga diajarkan penerimaan bahwa untuk menerima yang kita inginkan kita harus menerima dan berbahagia dengan keadaan sekarang, bukankah ini konsep syukur dalam islam? Bersyukurlah maka nikmatmu akan Allah tambah. Kemudian, konsep meditasi, bukankah Allah telah menyediakan 5 kali dalam sehari waktu untuk kita “meditasi” mengingat Allah, bertemu Allah, meminta kepada Allah dalam sehari semalam plus waktu-waktu sholat sunat rawatib dan yang dianjurkan.
Akhir, ketika orang tidak bertuhan atau tidak percaya tuhan menerapkan hal semacam ini berhasil dan sukses. Bagaimana dengan kita yang jelas-jelas memiliki Allah sebagai tempat bersandar dan meminta, kepada Allah yang memiliki kerajaan Langit dan Bumi? Bukan hanya dunia yang akan kita miliki tapi insyaallah keselamatan di akhirat juga.


 Notes: Other time, if you find a book! Read, THINK, and then application! Don’t just read and application.

Label:

diposting oleh Unknown @ Kamis, Agustus 30, 2012   0 Komentar

Minggu, Agustus 26, 2012

BIMKMI Part IV : Yuuukkk Menulis Ilmiah




Assalamualaikum teman-teman kesehatan masyarakat Indonesia. Apakabar semuanya? Semoga kita senantiasa dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa. Aamiin.
Nahh kali ini kita ketemu lagi nih di notes BIMKMI part IV, gak bosan kan ya dapat kiriman seperti ini terus, gak lah ya….hehe

Oiya, dah makin familiar kan dengan domain berkala ilmiah kita? http://bimkmi.bimkes.orga
Jangan-jangan sudah ada yang kirim tulisan ilmiahnya ke sana malah… #emang iya, sebab dewan redaksi BIMKMI sedang kesibukan nih nerima penyuntingan tulisan ilmiah kalian…

Ehm… Yuuukkksss Menulis Ilmiah… ehm… emang penting?????
Gak usah ditanya lagi deh pentingnya kenapa? Itu sudah jelas pentingnya.

Serius ya…
Keunikan ilmiah dari cerita fiksi adalah semua tulisan ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan. Makanya banyak orang suka nulis fiksi ketimbang ilmiah. Meski demikian kita harus berani donk menulis ilmiah, dimana semua yang kita tulisakan mempunyai “Dasar” dan bisa kita pertanggung jawabkan.
Salah dua keunikan ilmiah terletak pada objektivitas dan kemampuannya untuk dilakukan pengulangan disemua tempat yang berbeda. Objektivitas dijunjung tinggi bagaimana pun keadaannya, bahkan sampai ada pepatah mengatakan, “Seorang peneliti tidak boleh berbohong pada hasil penelitiannya”. Hemmmm…
Kemudian keunikan kedua adalah kemampuannya dilakukan pengulangan atau uji coba kembali dimana pun tempatnya dengan hasil yang sama atau hampir sama. Nah ini gunaya untuk menguji hasil penelitian seseorang.

Lantas kenapa penting menulis ilmiah buat kita?
Kita kan mahasiswa, kita masa nulis ilmiah gak bisa? Atau malah takut? Ehm…
Menulis ilmiah penting sebagai documentasi hasil penelitian kita agar bisa diketahui oleh banyak orang atau siapa saja yang memerlukan dan merasa bermanfaat atas hasil kegiatan ilmiah kita. Misalnya ya, kalian menemukan metode promosi kesehatan yang efektif untuk penyakit TBC. Lantas kalian cuma melakukan trus mengatakan itu berhasil kemudian tidak menuliskannya, parahnya lagi tidak membuat struktur kegiatan secara ilmiah, pertanyaannya? Apakah orang akan percaya dengan metode baru Anda? Tidak bukan!
Nahhh lain halnya jika Anda menuliskannya, melaporkannya, dan mempublikasikannya ke masyarakat luas, tentu mereka akan percaya, terutama setelah melihat rekaman tertulis dari tulisan ilmiah Anda.
Ya singkatnya begitu lah….

Belum lagi, kan semua mahasiswa wajib membuat TUgas Akhir (TA), atau skripsi, atau Karya Tulis Ilmiah (KTI), apa kalian rela hasil kerja keras kalian selama 2 semester hanya berakhir pada setumpuk jilidan skripsi yang disimpan atau diarsipkan di perpustakaan kampus?????????? Sayang bukan! Padahal Anda bisa mengirimkan tulisan ilmiah tersebut pada media-media jurnal profesi. Sudahlah kalau diterbitkan menjadi jurnal, Anda akan mendapatkan penghargaan sekalian nama Anda terkenal sebab kemungkinan nama Anda akan dipakai menjadi sitasi atau rujukan jurnal pada penelitian orang . nahhhhh yo….

Ahahaaa yang terpenting sekarang, Anda tidak bisa lulus kuliah kalau Anda belum mengantongi sertifikat bahwa Anda telah menerbitkan sebuah jurnal ilmiah… #itu yang surat edaran dari dikti itu…
Apakah Anda masih bersikeras untuk tidak mau menulis ilmiah???? Kecuali kalau Anda tetap ingin jadi mahasiswa abadi… he

Ok… kiranya itu dulu ya… kalau ada pertanyaan lebih lanjut bisa hubungi Pemimpin Umum : Isti’anah Surury 083894634262 dan Pemimpin Redaksi :Madelina Ariani 085231013536 atau koment aja di bawah ini… otrayyyyyyy????

Salam sehat
Madelina A.

Label:

diposting oleh Unknown @ Minggu, Agustus 26, 2012   0 Komentar

MENGAMALKAN ISI BUKU




Saya memiliki sedikit koleksi buku di rumah. Namun, jumlah buku saya yang sedikit ini jelas lebih banyak dari teman-teman saya. Suatu ketika salah seorang dari mereka pernah menanyakan kepada saya mengenai bagaimana saya membaca dan menerapkan isi buku.
Pada pertanyaan pertama saya bisa dengan lantang menjawab dengan kebiasaan saya yakni membaca sebelum tidur dan memiliki waktu yang sengaja dikhususkan untuk membaca dan membawa buku bacaan kemana pun saya keluar. Dengan waktu-waktu tersebutlah saya bisa membaca buku-buku diluar tema perkuliahan. Sedangkan ketika menjawab pertanyaan kedua, saya mengembil nafas sejenak. Berat rasanya, bingung juga. Pertanyaan ini semacam ujian bagi saya, apa maksudnya? Apakah teman ini ingin menguji pemahaman saya mengenai buku yang saya miliki atau apa?
Entahlah, kemudian saya menjawab, “InsyaAllah sebisa mungkin diamalkan apa yang diketahui yang saya dapat dari buku-buku tersebut.”
Dari pengalaman ini saya benar-benar mendapat pukulan yang hebat bahwa memiliki buku yang banyak, menuntut kita untuk bisa melaksanakan isi buku tersebut. Tentunya ajaran yang baik bukan yang salah. Masalahnya ada pada kita lebih tahu dari yang belum membaca buku tersebut sehingga harusnya kita terlebih dahulu menjalankan apa yang diketahui tersebut.
Dengan ini, bukan lantas mengurungkan niat kita untuk rajin membaca buku. Jangan takut dengan tanggung jawab melaksanakannya. Perlahan tapi selalu dilakukan merupakan sikap yang lebih baik dari pada langsung dilakukan tetapi beberapa saat kemudian ditinggalkan terlebih lagi jika tidak mau sama sekali melaksanakannya. Jika sedang membaca buku tentang Akhlak Nabi misalnya maka berusahalah untuk menerapkannya pula kedalam kehidupan kita. Mulai dari yang paling mudah, lakukan setiap hari, jadikan itu kebiasaan, kemudian tambahkan dengan akhlak yang lain lagi. Jika bisa dilakukan secara bersamaan maka hal itu lebih baik lagi.
Pengajaran yang penting adalah membaca buku tidak hanya sekedar membaca melainkan mengajarkan atau menginformasikannya dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Membaca saja tanpa menginformasikannya dengan yang lain membuat ingatan cepat lupa. Membaca lalu menginformasikannya tetapi tidak melaksanakan ajarannya sendiri maka sama saja dengan omong kosong. Orang yang diberika informasi tidak akan percaya dengan apa yang Anda informasikan jika apa yang anda informasikan tidak mereka temukan dalam diri Anda. baca, informasikan, dan amalkan isinya adalah sikap yang terbaik.
Terakhir jangan bersedih dengan kumpulan buku Anda yang masih sedikit sebab yang terpenting adalah ilmu yang mampu diterapkan dari buku yang dibaca tersebut. Seorang ilmuan bukanlah mereka yang memiliki perpustakaan melainkan orang yang gemar membaca lalu memikirkannya.
Pesan bagi teman-teman yang sedang keranjingan ingin mengumpulkan buku bacaan, perhatikan beberapa hal berikut ini:
1.      Teliti sebelum membeli buku, perhatikan siapa yang mengarang, amannya belilah buku dari mereka yang telah teruji kompetensinya dalam menulis buku sehingga Anda tidak menemukan duplikasi dalam bukunya. Dengan memperhatian siapa yang mengarang Anda juga akan terhindar dari kemungkinan pendapat penulis atau ajaran penulis yang mungkin bertentangan dengan nilai norma dan agama.
2.      Best Seller belum tentu baik. Maka perhatikan lambing best seller yang ada di sampul buku sebab bagi tiap penerbit memberikan batasan yang berbeda suatu buku dikatan best seller atau tidak. Biasanya buku yang di sampul belakangnya banyak ditemukan komentar mengenai isi buku adalah buku yang bagus untuk dibaca.
3.      Perhatikan juga siapa pengarang buku tersebut. Amannya belilah buku dari penulis yang sudah terkenal kompeten di bidang yang Anda cari. Pengetahuan mengenai buku dan pengarang bisa Anda dapat dari internet, referensi dari teman-teman dan guru, atau dari resensi yang sering ada di media massa.
4.      Perhatikan juga buku-buku yang sering mengulang isi dari buku yang lain ke dalam bukunya. Jika Anda ragu apakah penulis yang baru ini menelurkan pemikirannya yang baru atau hanya mengambil dari penulis-penulis adalah dengan cara membeli buku yang dasarnya dulu. Yang mutlak terkenal bahwa penulis ilmu yang Anda cari tersebut telah menelurkan buku yang menjadi pegangan dasar bagi ilmu selanjutnya. Contohnya, beli saja langsung Ihya Ullumiddin-nya Imam Ghajali dari pada Anda harus membeli bahasan perbabnya dari penulis yang lain.
5.      Terakhir, belilah buku dengan akal. Jangan beli buku dengan nafsu. Sesuaikan apa yang Anda beli dengan kantong keuangan Anda dan belilah buku sesuai dengan waktu atau kemampuan Anda akan membacanya. Sebab mengumpulkan banyak buku tetapi tidak pernah disentuh apa gunaya juga. Mau beternak kutu buku? Jika ia silahkan saja beli buku sebanyak mungkin, pajang, dan jangan dibaca sekali pun. 

Label:

diposting oleh Unknown @ Minggu, Agustus 26, 2012   0 Komentar

BUKU NYA KECIL ISINYA SEUMUR HIDUP Mengajarkan berperilaku dengan orang lain




Barangkali buku ini bisa dikatakan buku saku. Bentuknya yang kecil, tipis (hanya 74 halaman), dan tentunya sangat ringan. Namun, apa yang disampaikan Les Giblin dalam buku ini sungguhlah besar. Membaca dan mengaplikasikan satu bab saja dalam buku ini  terutama bab I sudah bisa menjadikan kita pribadi yang akan “dicari” banyak orang.
Bab 1 dalam buku ini telah mengungkapkan sedasar-dasarnya kebutuhan dasar manusia yang jika kita “memegang” kata kunci ini maka kita akan dapat menguasai hidupnya. Simple “Bahwa setiap Orang Hanya Tertarik dengan Dirinya Sendiri”. Dengan mengetahui ini maka dapatlah kita akan kunci bergaul dengannya.
Seseorang 10.000 kali lipat tertarik dengan dirinya sendiri ketimbang Anda. Ketika Anda mampu memenuhi “kebutuhan dasar” nya ini maka Anda telah memegang kuncinya. Setiap orang akan senang jika mereka tahu Anda tertarik padanya, kehidupannya, anaknya, rumah tangganya, pekerjaanya, karyanya, dan segala hal tentang dirinya. Pegang kunci ini dan Anda telah membuat satu per satu orang menyenangi Anda dan tertarik lebih dalam pada Anda.
Lantas kapan Anda membicarakan diri Anda dan kehidupan Anda ketika Anda sibuk “memenuhi” kebutuhan dasar mereka? HANYA ketika mereka menanyakannya kepada Anda. Kapan itu? Segera setelah mereka tertarik pada Anda, segera setelah mereka terkesan dengan pribadi seperti Anda yang lebih banyak mendengar dari pada menyanggah dan membicarakan diri sendiri, segera setelah mereka memberikan kesan pintar dan cerdas kepada Anda, segera setelah mereka benar-benar tertarik kepada Anda. Bahkan ketika mereka benar-benar tertarik kepada Anda, mereka siap membayar hanya untuk mendengar Anda bicara. Buktinya adalah para motivator yang sibuk membicarakan semangat, dorongan, mendengarkan masalah kliennya, member kepada banyak orang.
Dalam “Skill with People” Les Giblin memaparkan tentang cara terampil berbicara, terampil membuat orang lain merasa penting, terampil menyetujian dan menyanggah pendapat orang lain, hingga terampil dalam mempengaruhi orang lain. Menarik, diakhir buku Les Giblin menyampaikan langsung bahwa ILMU ITU TIDAKLAH BERNILAI, PENGGUNAAN ILMU ITULAH YANG MEMBUATNYA BERNILAI. LAKUKAN SEKARANG!. Bagaimana Anda siap?

Label:

diposting oleh Unknown @ Minggu, Agustus 26, 2012   0 Komentar

ENTREPRENEUR ADALAH GAYA HIDUP


ENTREPRENEUR ADALAH GAYA HIDUP

Menarik sekali membaca sesuatu yang bersumber langsung dari pengalaman hidup penulisnya. Kesempatan kali ini Helmy Yahya menceritakan langsung tentang perjalanan kariernya. Bersama dengan co writer  Baban Sabana, mereka membumbui langsung pengalaman hidup penulis utama dengan ilmu-ilmu tentang entrepreneur yang secara sadar atau tidak sadar pernah juga dilakukan oleh penulisnya.
Diambil langsung dari judul salah satu bab dari buku ini, “Entrepreneur adalah Gaya Hidup” merupakan ungkapan yang terlupakan atau bahka tidak diketahui oleh banyak anak muda yang ingin menjadi pengusaha. Entrepreneur bukan sekedar memiliki kedai, warung, toko, atau tempat produksi saja melainkan proses untuk sampai kesana. Banyak orang yang kemudian dengan modal yang dimilikinya memiliki warung atau usaha tetapi ketika Gaya Hidup Entrepreneur itu tidak dimilikinya maka dengan mudah tempat usaha tersebut gulung tikar, bermasalah, atau statis aja pergerakannya. Bukan masalah Anda punya modal atau tidak yang masalah adalah apakah gaya hidup Anda sudah Entrepreneur atau masih “karyawan” yang beruntung memiliki usaha?
Pada permulaan bab Mas Helmy Yahya bercerita tentang perjalanan kehidupanya, keluarganya, hingga ia bisa mendapat “merk” sebagai Raja Quis Indonesia. Helmy Yahya bukan anak yang lahir dari keluarga yang kaya raya, bahkan hanya bisa dibilang pas-pasan. Meski dia anak bungsu ternyata tidak serta merta kehidupannya mudah, ia tetap harus berjuang untuk meraih cita-citanya yakni kuliah di IPB. Namun, apa daya akhirnya ia memilih mendaftar STAN dan lulus. PNS adalah pekerjaan yang diharapkan oleh ayahnya dan itu berhasil diraih Mas Helmy.
Gaya hiduplah yang mengantarkan kehidupan Helmy Yahya menjadi seperti saat ini. Gaya hidupnya yang walaupun berasal dari keluarga yang biasa saja, gaya hidup yang walaupun telah menjadi PNS, dan gaya hidup yang pernah menjadi pegawai Ani Sumadi Production (yang pada saat itu production yang menguasai berbagai acara televise nasional), gaya hidup entrepreneur. Apa itu?
Tanyakan pada diri Anda, apakah Anda memiliki mimpi untuk masa depan Anda? Apakah Anda ingin memiliki kebebasan waktu dan keuangan di masa depan? Apakah Anda ingin memiliki usaha sendiri? Apakah Anda orang yang jujur? Apakah Anda pembelajar adari semua pengalamam kehidupan Anda? Apakah Anda orang yang malas bertanya? Apakah Anda orang yang suka bergaul dan memperluas jaringan Anda? Apakah Anda bekerja dengan tanggung jawab yang dipikul sendiri dan jarang menyalahkan orang lain? Apakah Anda orang yang berani menerima tantangan dan berani menyelesaikannya sampai habis? Apakah Anda lebih suka membelanjakan penghasilan Anda dengan barang-barang mewah ketimbang membeli asset untuk modal Anda? Apakah Anda seorang yang kreatif? Apakah Anda sering berinovasi? Apakah Anda berani membuka usaha Anda? Banyak jawaban iya mengindikasikan bahwa Anda memiliki gaya hidup entrepreneur.
Bayangkang jika seorang Helmy Yahya tidak terus belajar dan berkembang, apakah ia seorang bisa menjadi seperti sekarang ini? jawabannya meragukan. Untunglah entrepreneur telah menjadi gaya hidup Helmy Yahya. Barangkali ia tidak menyadarinya, tetapi kini ia telah berbagai dengan kita. Di dalam buku ini juga ditambahkan bab-bab tentang pengelolaan modal, pembangunan usaha, dan motivasi membangun usaha lainnya.
Buku kecil setebal 143 halaman ini mengutarakan langsung pendapat dan pengalaman Helmy Yahya tentang entrepreneur. Dibagian akhir buku ini menngungkapkan betapa mudahnya menjadi entrepreneur dan sulitnya mempertahankannya. Tidak ada pilihan lain selain memutuskan untuk menjadi entrepreneur jika Anda menginginkannya. Buku ini telah mengalami dua kali cetak ulang. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Label:

diposting oleh Unknown @ Minggu, Agustus 26, 2012   0 Komentar

Wanita Karier yang Selamat Dunia dan Akhirat Teladan dari Ibunda Siti Khadijah




Tidak ada pilihan antara rumah tangga atau karier bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan sekolah atau berkeluarga bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan di dapur atau di ranjang bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan di dalam rumah atau di luar rumah bagi seorang perempuan. Tidak ada pilihan karena telah terbukti oleh teladan kita Ibunda Siti Khadijah dua duanya bisa dilakukan.
Kalau ditanya kenapa beliau bisa seperti itu sedangkan ketika kita menjalannkannya terasa berat? Ya memang ada persiapan yang harus dilakukan ketika kita ingin menjadi seperti beliau. Beliau pun mempersiapkannya sejak dulu.
Pertama, Ibunda kita Siti Khadijah terkenal dengan spiritualitasnya yang tinggi. Meski hidup di zaman Jahiliyah tetapi Ibunda Siti Khadijah tidak mengikuti zamannya. Beliau tetap mempertahankan keimanannya dan keyakinannya kepada Tuhan yang Maha Esa sampai beliau akhirnya masuk Islam. Penting dasar ini ada, agar bagaimanapun lebihnya seorang istri, ia tetaplah istri dengan segala tanggung jawab atas anak dan suaminya. Ketakutan kepada Allah membuat seorang wanita karier rela melepaskan berbagai atributnya ketika ia berada di rumah berkumpul bersama keluarganya.
Kedua, Ibunda kita Siti Khadijah terkenal dengan kecerdasannya. Hal ini bisa kita lihat dengan kecerdasan beliau mengelola kekayaan peninggalan suaminya terdahulu sehingga meski menjanda beliau mandiri secara ekonomi bahkan disegani dengan kekayaannya. Kecerdasan beliau yang lain adalah menjalin kerjasama bisnis dan pandai dalam merekrut pegawai. Dasar kecerdasan bagi seorang wanita tidak saja diperlukan untuk usaha dan pekerjaannya tetapi juga untuk mendidik anak-anaknya dan menjaga rumah tangganya. Tidak ada larangan dalam islam untuk kecerdasan wanita, sebaliknya wanita islam haruslah cerdas sebab ia madrasah pertama bagi keluarganya.
Ketiga, Ibunda Siti Khadijah berpendirian kuat contohnya ketika pada saat itu wanita arab cenderung menghabiskan uang untuk berdandan dan membeli barang-barang mewah hingga tidak jarang jath miskin, tetapi Ibunda kita tidak terikut arus, beliau malah rajin berderma.
Keempat, Ibunda kita Siti Khadijah terkenal dengan keluhuran budinya sebagai seorang wanita. Subhanallah, jika disebutkan satu per satu sulit rasanya menggambarkan keangguan sikap yang Ibunda yang menjadi dasar kenapa beliau sukses menjadi wanita karier dan ibu rumah tangga.
Selain itu, oleh penulis, Khoirul Amru Harahap, LC, M.H.I, disimpulkan pula 8 kunci sukses bisnis bunda Siti Khadijah yakni:
1.      Keimanan yang kokoh dan spiritualitas yang tinggi
2.      Mentalitas Wirausaha
3.      Punya Modal dan Pandai mengelolanya
4.      Punya kemampuan
5.      Suke Bederma
6.      Berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang
7.      Pandai membaca pasar dan target pasar
8.      Stabilitas keamanan kota Makkah dan letaknya yang strategis untuk iklim usaha

Label:

diposting oleh Unknown @ Minggu, Agustus 26, 2012   0 Komentar